Penulis : Admin GIS Jogja
Sedikitnya 26 guru dari Unit PG-K, Primary dan Junior High School di Global Islamic School (GIS) 3 Jogja mengikuti kegiatan Teachers Training di ruang aula gedung PG-K pada Sabtu, 26 Februari 2022.
Kepala sekolah GIS 3 Jogja, Aini Husna M.Pd mengatakan, kegiatan Teachers Training bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru, serta mengevaluasi kinerja guru sebagai tenaga pendidik.
“Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan para guru semakin handal dalam memberikan pengajaran terbaik, sehingga siswa GIS 3 Jogja mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan,” katanya.
Menurut Aini, kegiatan Teachers Training kali ini mengangkat tema “4 Pillars Based Learning” yang merupakan ciri khas atau keunggulan pembelajaran di GIS. “Setiap proses pembelajaran di GIS mencakup 4 pilar, yaitu pilar akademik, keislaman, keglobalan, dan kepemimpinan,” ungkapnya.
Aini menjelaskan, kegiatan pengembangan kompetensi guru akan diselenggarakan GIS 3 Jogja secara berkala dan berjenjang. Hal itu menurutnya agar kompetensi guru dari waktu ke waktu semakin meningkat. “Khususnya dalam memahami metode pembelajaran berbasis 4 Pilar dan mempraktekkannya di kelas,” tandas Aini.
Kegiatan menghadirkan pembicara Kepala Bidang Akademik GIS Jakarta, Izzatun Nisa, M.Pd.I. Dalam pemaparannya Izza menjelaskan metode pembelajaran berbasis 4 pilar pendidikan GIS.
Pertama, pilar akademik yaitu pembelajaran melalui metode active learning, High order thinking skill (HOTS) and ICT based learning. Kedua, pilar keislaman, yaitu bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai Islam kedalam materi pembelajaran. Ketiga pilar keglobalan, yaitu dengan menggunakan bahasa pengantar di kelas bilingual, Bahasa Inggris dan Indonesia. Kemudian yang keempat adalah pilar kepemimpinan, yaitu bagaimana memunculkan karakter kepemimpinan melalui beragam metode dan games yang interaktif dan kolaboratif.
Izza menilai para Guru GIS 3 memiliki komitmen tinggi untuk terus meningkatkan kompetensi dirinya, “Saya berharap kualitas pembelajaran di kelas semakin meningkat setelah para guru mengikuti kegiatan ini,” harap Izza.
Di sisi lain, Aini juga mengungkapkan, Training berjalan lancar dan interaktif. Ada sesi pemaparan dan diskusi kelompok. “Materi training disampaikan dengan sangat jelas disertai contoh-contoh konkrit tentang bagaimana melakukan apersepsi dan ice breaking pada saat opening pembelajaran, bagaimana guru mengemas kegiatan inti dengan _interactif presentation, active learning method, ICT based learning, high order thinking skill, dan collaboration_, serta bagaimana menutup pembelajaran dengan _summary & reflection_.” Imbuh Aini.
Sementara itu peserta dari Unit Primary, Putri Mayasari mengaku setelah mengikuti kegiatan Teachers Training ia semakin memahami 4 pilar pendidikan GIS. “Alhamdulillah supervisi ini disertai dengan instrumen yg jelas sehingga kami bisa mempersiapkan diri dan tentunya trainingnya dijelaskan langsung oleh Miss Izza apapun pertanyaan kami terjawabkan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Dea Dimyathi Agus Putri peserta dari Unit Junior High School juga mengaku senang bisa mengikuti training karena bisa menambah pengetahuan dan pemahaman terkait metode khusus pembelajaran di GIS. “Semoga bisa diaplikasikan dengan optimal, sehingga GIS semakin jaya. Aamiin,” ucap Dea.
Penulis: Fefin Dwi Setyawati