- Berita
- 13-07-2021
Respon Positif Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) kepada GIS 3 Jogja
Keberadaan Global
Islamic School 3 Yogyakarta (GIS 3 Jogja) disambut baik oleh masyarakat dan
tokoh masyarakat tak terkecuali oleh Yayasan Gerakan Sekolah Menyenangkan
(GSM). Hal itu disampaikan di sela- sela kunjungannya kepada GIS 3 Jogja pada Rabu
(21/04/2021) lalu. Pandemi COVID-19 menimbulkan banyak tantangan di dunia
pendidikan salah satunya adalah aspek mental peserta didik yang tidak tersentuh
dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). “Ada banyak kendala terkait dengan
persoalan mental anak karena PJJ, jadi sepertinya orientasi dan paradigma
pendidikan kita harus digeser ke personalisasi, dan mengarah pada well-being
atau keseimbangan hidup”, kata Muhammad Nur Rizal, Ph.D yang juga merupakan
Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan. Rizal menyayangkan banyak sekolah di masa
pandemi hanya mengejar kecukupan konten materi namun mengesampingkan aspek
individual anak. Beliau berharap para pendidik memperhatikan aspek mental,
karakter, moral, spiritual serta pengetahuan dan akademik untuk mencapai
keseimbangan hidup peserta didik.
GIS 3 Jogja adalah
sekolah islam billingual berwawasan internasional yang merupakan bagian dari
Perguruan Global Islamic School yang berada di Jakarta. Didirikan pada
tahun 2002, Perguruan Global Islamic School merupakan sekolah swasta yang
menerapkan Kurikulum Nasional Plus bermuatan Islam yang nilai-nilainya
diinternalisasikan dalam semua aspek pembelajaran. Program pendidikan agama
yang aplikatif dilaksanakan terintegrasi dalam kultur sekolah dan menerapkan
nilai-nilai pendidikan karakter bangsa Indonesia. Founder GSM melihat GIS 3
Jogja adalah alternatif sekolah ideal bagi masyarakat karena kurikulum yang
digunakan mempertimbangkan perspektif Islam, perspektif global, knowledge,
spiritual dan juga asas kebermanfaatan. Beliau melihat ini adalah sekolah
alternatif ideal dengan didukung oleh infrastruktur sekolah yang luar biasa.
Beliau juga melihat faktor lingkungan GIS 3 Jogja yang cukup dinamis, banyak
spot yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran dan juga instagramable,
sehingga para peserta didik selain merasa nyaman dengan lingkungan sekolah
namun juga dapat mengaktualisasikan diri mereka. Riza menekankan kepada GIS 3
Jogja bahwa kultur sekolah harus dibangun dengan kultur yang memanusiakan
anak-anak dan memberikan ruang kemerdekaan bagi tumbuh kembang anak secara
optimal.